Tuesday 22 November 2011

SUDAH SEHARUSNYA WAKTU DI ATUR OLEH KITA & BUKAN WAKTU YANG MENGATUR KITA



Dalam setiap ceramahnya, Aa Gym selalu menekankan pentingnya perencanaan yang matang sebelum merencanakan sesuatu. "Awalilah setiap pekerjaan dengan perencanaan yang baik karena kegagalan dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan".
Hidup adalah sebuah perjalanan. Untuk menempuh sebuah perjalanan tentunya kita harus punya persiapan yang matang untuk menempuhnya. Perjalanan hidup penuh dengan persimpangan jika kita salah memilih jalan maka sama artinya dengan menghancurkan hidup kita sendiri.
Siapakah Anda?
Kenapa Anda lahir ke dunia ini?
Mau kemana Anda setelah kehidupan berakhir?
Rencanakan segera perjalanan hidup Anda. Apa yang akan Anda kerjakan hari ini? Minggu depan? Bulan depan? Tahun depan?
Tanpa perencanaan yang matang kita akan mudah sekali untuk menyerah ketika menghadapi kegagalan dalam hidup. Zig Ziglar berkata, "Sebuah tujuan yang disusun secara biasa-biasa saja akan ditinggalkan dengan mudah pada rintangan pertama."
Dengan perencanaan maka kita bisa membuat peta jalan yang lebih banyak. Alasan mengapa orang sering putus asa ketika berhadapan dengan kegagalan adalah kurangnya pengetahuan tentang jalan yang harus ditempuh. Jika kita tahu banyak jalan maka kita tidak akan pernah mengalami putus asa karena begitu satu jalan terhalang kita bisa melalui jalan lain.
Rencana harus fleksibel. Ia harus bisa diubah kapanpun kita mau. Ibarat kita akan pergi dari Bandung ke Jakarta kita bisa lewat tol Cipularang ataupun lewat Puncak. Rencana bisa berubah namun tujuan harus pasti!
Tanpa perencanaan maka kita akan selalu disibukkan oleh hal-hal yang mendesak tapi sebenarnya itu tidak terlalu penting dan membawa manfaat bagi kita.
Setuju? Bagaimana pendapat teman-teman di sini?

SEJARAH PERKEMBANGAN INTERNET DIINDONESIA

Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
AWAL INTERNET DI INDONESIA
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX.

Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).